Teknik
cangkok (marcottage atau air layerage) banyak dilakukan untuk memperbanyak
tanaman hias atau tanaman buah yang sulit diperbanyak dengan cara lain, seperti
stek, biji, atau sambung. Tanaman yang biasa dicangkok umumnya memiliki kambium
atau zat hijau daun, seperti mangga (Mangifera indica), sukun (Artocarpus communis),
jeruk nipis (Citrus aurantifolia), alpukat (Persea americana), dan lain-lain.
Tanaman lain yang tidak berkambium dan bisa diperbanyak dengan sistem cangkok
adalah salak dan jenis-jenis bambu
Dalam
mencangkok tanaman, kita harus terlebih
dahulu mengetahui jenis tanaman yang akan di cangkok. Tanaman yang dapat
dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji
berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil
atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama
dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah,
pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon
setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami
kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati.
Teknik
cangkok (marcottage atau air layerage) banyak dilakukan untuk memperbanyak
tanaman hias atau tanaman buah yang sulit diperbanyak dengan cara lain, seperti
stek, biji, atau sambung. Tanaman yang biasa dicangkok umumnya memiliki kambium
atau zat hijau daun, seperti mangga (Mangifera indica), sukun (Artocarpus
communis), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), alpukat (Persea americana), dan
lain-lain. Tanaman lain yang tidak berkambium dan bisa diperbanyak dengan
sistem cangkok adalah salak dan jenis-jenis bambu.
Bahan
dan alat yang dibutuhkan
a. tanaman jambu biji atau semua tanaman yang
berbatang keras
b. tanah yang gembur
c. pupuk kandang
d. pisau atau kater yang tajam
e. gergaji
f. pembungkus dari plastik, sabut, atau ijuk
g. tali raffia atau pengikat
h. kantong plastik hitam (polybag)/plastik
biasa berukuran besar.
Langkah-langkah
Mencangkok :
- Pilih dahan tanaman yang bergaris tengah kira-kira 2 cm. Panjang dahan kira-kira 100 cm dan dahan tumbuh tegak.
- Sayatlah kulit cabang secara melingkar sepanjang 3-5 cm. Kulit cabang yang disayat sebaiknya berada tepat di bawah kuncup daun.
- Keratlah kulit dahan itu dengan ujung pisau. Kikislah kambium yang mungkin masih melekat pada bagian kayu, buang lendir yang membasahinya.
- Keringkan bagian dahan yang telah dikupas dengan membiarkannya selama 2-5 hari.
- Bungkuslah dahan yang telah terkelupas dengan plastik, ijuk, atau sabut. Ikatlah bagian bawah lembaran pembungkus kira-kira 6 cm di bawah sayatan.
- Masukkan tanah basah yang telah dicampur pupuk kandang ke dalam pembungkus itu.
- Rapikan sehingga dahan yang terkelupas itu tertutup tanah seluruhnya. Ikatlah bagian atas lembaran pembungkus.
- Jagalah tanah pada bagaian yang dicangkok agar tetap lembap. Siramlah tanah secara teratur (pagi & sore), terutama jika tidak hujan. Untuk menyiram tanah itu, bukalah ikatan atas sementara.
- Amatilah keadaan dahan yang dicangkok saat anda menyiramnya.
- Pertumbuhan akar yang sempurna membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jika akar tumbuh sempurna, potonglah dahan tesebut dengan gergaji tepat di bawah pembungkus cangkokan.
- Jangan langsung menanam cangkokan ini di kebun(tanah terbuka). Cangkokan itu lebih baik disemaikan dahulu. Untuk itu, isilah polybag dengann campuran tanah gembur dan pupuk kandang. Buatlah lubang pada bagian bawah polybag, kira-kira berdiameter 2 cm.
- Tanamlah cangkokan di wadah persemaian (polybag) ini. Letakkan di tempat yang agak teduh. Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian kira-kira 3 bulan.
- Setelah itu semaian dapat dipindahkan ke tempat yang lebih banyak mendapat cahaya matahari.
- Akhirnya hasil semaian (cangkokan) dapat ditanam di tanah terbuka. Untuk itu, buatlah lubang sebesar ukuran semaian polybag. Tanamlah cangkokan bersama dengan tanah semaiannya.
- Siramlah tanaman baru ini setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar