Okulasi
atau budding adalah penggabungan dua bagian tanaman Buah maupun tanaman hias
yang berlainan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu
tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau
tautannya.
teknik
memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara menggabungkan dua tanaman
atau lebih. Penggabungan dilakukan dengan cara mengambil mata tunas dari cabang
pohon induk, lalu dimasukkan atau ditempelkan di bagian batang bawah yang
sebagian kulitnya telah dikelupas membentuk huruf T tegak, T terbalik, H, U
tegak, atau U terbalik. Tempelan kedua tanaman tersebut diikat selama beberapa
waktu sampai kedua bagian tanaman bergabung menjadi satu tanaman baru.
Penyatuan kedua tanaman ini terjadi setelah tumbuh kalus dari kedua tanaman
tersebut. Akibat pertumbuhan kalus ini akan terjadi perekatan atau penyambungan
yang kuat. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dengan teknik okulasi yaitu :
mangga (Mangifera indica),dll
Cara
OKULASI pada Tanaman Buah
Okulasi
termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang
tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus
tahu langkah-langkahnya. Pada dasarnya langkah langkah Okulasi dapat di jelaskan
sebagai berikut :
- Batang bawah disayat, berukuran lebar 1 cm panjang 2 cm kemudian ditarik kebawah hingga menyerupai lidah lalu baigain lidah dipotong separuhnya.
- Mata tunas (entres) pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari arah bawah keatas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu dikelupas.
- Mata tunas (entres) ditempelkan / disisipkan pada celah sayatan batang bawah hingga benar-benar menyatu.
- Pada bidang tempelan (okulasi) dibalut dengan plastik bersih mulai dari tempelan bawah sampai keata dan berakhir dibawah lagi.
- Pada umur 4-6 minggu setelah penempelan pembalut plastic dapat dibuka untuk mengetahui keberhasilannya.
- Apabila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti okulasi berhasil, namun bila berwarna coklat sampai hitam dan kering berarti penempelan gagal.
Tips
agar okulasi sukses :
- Cara mengikat
Mengikat
mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat sampai angin tak
bisa masuk ke tempelan. Harus pas, tidak boleh terlalu kencang tidak juga
terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna sudah cukup. Kalau
terlalu kencang, bisa tercekik.
Mata
tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup
punya kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan
pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas
tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres
bisa busuk kalau kena air.
- Cara menyayat
Perhatikan
juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas. Kayu dari pohon induk
tak boleh tersayat. Bahkan kambium, semacam lendir licin yang menempel pada
kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalu-lintas
makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata
tempel tidak ada. Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang
tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong
cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang
atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium tidak kering.
Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.
- Memilih mata
Ketepatan
memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan
okulasi. Mata tunas yang dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya?
Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata tunas yang sudah keluar tunas kecil.
Sementara
untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata yang sama sekali
belum bertunas. Untuk mangga dan duren sering diakali dengan cara
perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada pucuk pohon mangga.
Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang
bisa dipakai.
- Kecepatan kerja
Sewaktu
melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh
terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Kalau
terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak
terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih
dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat yang dibutuhkan.
Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk. Ada lagi cara untuk
menyiasati kelambatan kerja. Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan
pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat, kambium
menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain
menghindari terik matahari, juga agar tak ada air yang masuk ke sambungan.
- Waktu pelaksanaan okulasi
waktu
terbaik pelaksanaan okulasi yaitu pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi. Hal ini karena pada waktu tersebut
tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman masih dalam
kondisi aktif dan optimum. Apabila okulasi dilakukan diatas jam 12.00 siang
maka daun-daun mulai layu. Tetapi ini bisa diatasi dengan melakukan penempelan
di tempat teduh, yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar